Menjadi
orang yang sukses dan kaya itu sangat sulit jika kita hanya punya
kepintaran, dan kita tak punya kecerdasan. Mungkin inilah salah satu
kalimat yang masih saya ingat dari seorang yang sulit untuk diketahui
identitasnya, ialah @webmasterID seorang yang sederhana namun punya
tekad yang mulia. Menulis tweet di akun twitter pribadinya adalah salah
satu kegiatan yang rutin ia lakukan.
Tweet-tweet
yang ia tulis pun bukanlah hanya sebagai sebuah 'kicauan' kosong
belaka, melainkan hanya dengan beberapa tweet yang ia tulis maka kita
akan bisa mendapatkan suatu pelajaran dan dari tweet-tweetnya lah banyak
orang kini sudah termotivasi untuk menjadi orang yang cerdas bukan
orang pintar "doang".
Beberapa
hari yang lalu, ada sebuah kiriman broadcast BlackBerry yang isinya
mengenai "Orang Bodohn vs Orang Pintar" yang hampir sama maksudnya
dengan tweet-tweetnya @webmasterID tadi. Setuju atau tidak, Anda lah
yang memutuskan.
Orang Bodoh vs Orang Pintar
- Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis
- Agar bisnis berhasil, ia merekrut orang pintar
- Alhasil, boss orang pintar adalah orang bodoh
- Orang bodoh sering melakukan kesalahan
- Maka dia merekrut orang pintar untuk memperbaiki yang salah
- Alhasil, orang bodoh memerintah orang pintar untuk keperluannya.
- Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah dan mencari kerja.
- Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayar orang pintar
- Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
- Alhasil orang pintar menjadi staf orang bodoh
- Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang pintar yang bekerja
- Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang.
- Sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
- Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa dijadikan duit
- Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan
- Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak pernah dapat S1, tapi menjadi kaya.
- Ribuan orang pintar bekerja untuk mereka
- dan ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.
- Jadi?
PERTANYAAN:
- Lebih baik jadi orang pintar atau orang bodoh?
- Lebih pintar mana, orang pintar atau orang bodoh?
- Mana yang lebih susah, orang pintar atau orang bodoh?
KESIMPULAN:
- Jangan lama-lama jadi orang pintar
- Jadilah orang bodoh yang pintar, daripada jadi orang pintar yang bodoh
- Kata kuncinya adalah 'risiko' dan 'berusaha'.
- Karena orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang risikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar risiko betul-betul kecil.
- Orang pintar berpikir panjang, maka dia bilang risikonya besar, selanjutnya dia tidak berusaha mengambil risiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.
- Di manakah posisi kita saat ini?
- Berhentilah meratapi keadaan kita yang sekarang.
- Ini hanya sebuah refleksi dari semua retorika dan dinamika kehidupan.
- Semua pilihan dan keputusan ada di tangan kita untuk mengubahnya.
Advertisement
EmoticonEmoticon