Baca Di Tempat Gelap Rusak Penglihatan Cuma Mitos?
Anggapan
yang mengatakan bahwa membaca buku dengan cahaya redup bisa
buat penglihatan rusak belum tentu benar. Seperti yang dikutip dari
Myhealthnewsdaily, berikut ini enam mitos kesehatan yang diragukan
kebenarannya.
1. Vaksin Bisa Sebabkan Flu Bahkan Autisme
"Anggapan yang mengatakan bahwa vaksin flu malah menyebabkan flu adalah bohong," ujar Dr. Rachel Vreeman, penulis buku 'Don't Swallow Your Gum! Myths, Half-Truths, and Outright Lies about Your Body and Health'.
Vreeman menambahkan, "vaksin flu memang mengandung virus flu, tapi virus itu telah mati. Virus yang mati tidak bisa hidup lagi, apalagi menyebabkan flu."
Sedangkan anggapan yang mengatakan bahwa vaksin bisa menyebabkan autisme merupakan mitos yang beredar pada 1998. Dalam jurnal The Lancet, terdapat studi yang melaporkan keluhan orang tua mengenai anak-anak mereka yang berubah menjadi autis setelah mendapat vaksin campak, gondok, dan rubela.
Namun anggapan tersebut ditampik dengan adanya penelitian yang ditulis dalam New England Journal. Penelitian yang melibatkan 530 ribu anak tersebut, tidak menemukan apapun yang membenarkan bahwa vaksin dapat meningkatkan risiko autisme.
2. Suplemen Selalu Buat Anda Sehat
Beberapa penelitian belakangan ini menemukan bahwa suplemen vitamin banyak yang tidak berpengaruh pada kesehatan tubuh. Mengejutkannya, ada beberapa dari vitamin tersebut yang justru berbahaya.
Sebagai contoh, orang meminum vitamin E dan C untuk mengobati kanker. Namun ternyata, penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Stem Cells mengatakan bahwa antioksidan dengan dosis tinggi malah bisa menyebabkan kelainan genetik.
Vreeman menyarankan untuk mengganti semua suplemen vitamin Anda dengan makanan sehat. Menurutnya, "vitamin bukanlah jawaban dari kesehatan. Makan lebih sehat adalah jawaban yang tepat."
3. Udara Dingin Bisa Buat Sakit
"Mitos ini sudah menyebar ke seluruh dunia, tapi ini tidak benar," ujar Vreeman. Tidak sedikit orang yang mengalami gejala flu ketika cuaca dingin, namun beberapa penelitian menjelaskan bahwa suhu udara tidak akan membuat Anda jadi lebih rentan terhadap virus.
Beberapa peneliti berspekulasi bahwa flu yang seringkali dialami saat cuaca dingin, disebabkan karena orang cenderung lebih suka berada di dalam ruangan tertutup. Di dalam, mereka berinteraksi dengan orang lain dan memberikan kesempatan bagi kuman untuk terus menyebar.
4. Gula Buat Anak Jadi Tidak Bisa Diam
Dalam sebuah penelitian, para peneliti memberikan minuman manis yang mengandung aspartam, suatu senyawa yang tidak mengandung gula. Kepada setengah dari orang tua anak-anak tersebut diberitahu bahwa minuman tersebut mengandung gula dan sebagian lain diberitahu mengenai aspartam.
Orang tua yang berpikir bahwa anak-anak mereka meminum gula mengatakan bahwa anak mereka tidak terkendali atau terlalu aktif. Namun sensor di pergelangan tangan, yang mengukur tingkat aktivitas, mengatakan hal sebaliknya. Anak-anak sangat tenang. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Abnormal Child Psychology, tahun 1994.
5. Membaca di Tempat Gelap & Duduk Terlalu Dekat Dengan TV Bisa Rusak Penglihatan
Cahaya yang redup atau menatap televisi dalam jarak dekat tak diragukan lagi dapat membuat mata Anda bekerja keras sehingga menyebabkan kerusakan mata. Namun menurut Vreeman, tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan mata jangka panjang.
Mitos mengenai TV sudah ada sejak 1960, dan beberapa TV pada waktu itu memancarkan radiasi yang tinggi sehingga bisa sebabkan kerusakan penglihatan. Tetapi kini TV terus berkembang dan dianggap aman untuk mata.
6. Harus Minum Minimal 8 Gelas Air Sehari
Anggapan meminum delapan gelas air dalam sehari dimulai pada 1945 ketika Nutrition Board of the National Research Council mengatakan bahwa orang dewasa harus mengonsumsi air sebanyak 2,5 liter sehari (setara dengan delapan gelas atau dua per tiga galon). Saat media hanya memberitakan 'meminum delapan gelas air dalam sehari', Nutrition Board of the National Research Council menjelaskan lebih lanjut bahwa 2,5 liter air juga bisa berasal dari makanan.
Vreeman mengatakan bahwa rekomendasi tersebut harus diubah menjadi 'minum dan makan sekitar delapan gelas cairan tiap harinya'.
1. Vaksin Bisa Sebabkan Flu Bahkan Autisme
"Anggapan yang mengatakan bahwa vaksin flu malah menyebabkan flu adalah bohong," ujar Dr. Rachel Vreeman, penulis buku 'Don't Swallow Your Gum! Myths, Half-Truths, and Outright Lies about Your Body and Health'.
Vreeman menambahkan, "vaksin flu memang mengandung virus flu, tapi virus itu telah mati. Virus yang mati tidak bisa hidup lagi, apalagi menyebabkan flu."
Sedangkan anggapan yang mengatakan bahwa vaksin bisa menyebabkan autisme merupakan mitos yang beredar pada 1998. Dalam jurnal The Lancet, terdapat studi yang melaporkan keluhan orang tua mengenai anak-anak mereka yang berubah menjadi autis setelah mendapat vaksin campak, gondok, dan rubela.
Namun anggapan tersebut ditampik dengan adanya penelitian yang ditulis dalam New England Journal. Penelitian yang melibatkan 530 ribu anak tersebut, tidak menemukan apapun yang membenarkan bahwa vaksin dapat meningkatkan risiko autisme.
2. Suplemen Selalu Buat Anda Sehat
Beberapa penelitian belakangan ini menemukan bahwa suplemen vitamin banyak yang tidak berpengaruh pada kesehatan tubuh. Mengejutkannya, ada beberapa dari vitamin tersebut yang justru berbahaya.
Sebagai contoh, orang meminum vitamin E dan C untuk mengobati kanker. Namun ternyata, penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Stem Cells mengatakan bahwa antioksidan dengan dosis tinggi malah bisa menyebabkan kelainan genetik.
Vreeman menyarankan untuk mengganti semua suplemen vitamin Anda dengan makanan sehat. Menurutnya, "vitamin bukanlah jawaban dari kesehatan. Makan lebih sehat adalah jawaban yang tepat."
3. Udara Dingin Bisa Buat Sakit
"Mitos ini sudah menyebar ke seluruh dunia, tapi ini tidak benar," ujar Vreeman. Tidak sedikit orang yang mengalami gejala flu ketika cuaca dingin, namun beberapa penelitian menjelaskan bahwa suhu udara tidak akan membuat Anda jadi lebih rentan terhadap virus.
Beberapa peneliti berspekulasi bahwa flu yang seringkali dialami saat cuaca dingin, disebabkan karena orang cenderung lebih suka berada di dalam ruangan tertutup. Di dalam, mereka berinteraksi dengan orang lain dan memberikan kesempatan bagi kuman untuk terus menyebar.
4. Gula Buat Anak Jadi Tidak Bisa Diam
Dalam sebuah penelitian, para peneliti memberikan minuman manis yang mengandung aspartam, suatu senyawa yang tidak mengandung gula. Kepada setengah dari orang tua anak-anak tersebut diberitahu bahwa minuman tersebut mengandung gula dan sebagian lain diberitahu mengenai aspartam.
Orang tua yang berpikir bahwa anak-anak mereka meminum gula mengatakan bahwa anak mereka tidak terkendali atau terlalu aktif. Namun sensor di pergelangan tangan, yang mengukur tingkat aktivitas, mengatakan hal sebaliknya. Anak-anak sangat tenang. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Abnormal Child Psychology, tahun 1994.
5. Membaca di Tempat Gelap & Duduk Terlalu Dekat Dengan TV Bisa Rusak Penglihatan
Cahaya yang redup atau menatap televisi dalam jarak dekat tak diragukan lagi dapat membuat mata Anda bekerja keras sehingga menyebabkan kerusakan mata. Namun menurut Vreeman, tidak ada bukti yang menjelaskan bahwa kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan mata jangka panjang.
Mitos mengenai TV sudah ada sejak 1960, dan beberapa TV pada waktu itu memancarkan radiasi yang tinggi sehingga bisa sebabkan kerusakan penglihatan. Tetapi kini TV terus berkembang dan dianggap aman untuk mata.
6. Harus Minum Minimal 8 Gelas Air Sehari
Anggapan meminum delapan gelas air dalam sehari dimulai pada 1945 ketika Nutrition Board of the National Research Council mengatakan bahwa orang dewasa harus mengonsumsi air sebanyak 2,5 liter sehari (setara dengan delapan gelas atau dua per tiga galon). Saat media hanya memberitakan 'meminum delapan gelas air dalam sehari', Nutrition Board of the National Research Council menjelaskan lebih lanjut bahwa 2,5 liter air juga bisa berasal dari makanan.
Vreeman mengatakan bahwa rekomendasi tersebut harus diubah menjadi 'minum dan makan sekitar delapan gelas cairan tiap harinya'.
Advertisement
EmoticonEmoticon